ikan

ikan

Selasa, 01 Maret 2016

cara budidaya ikan komet

Ikan KometIkan komet memiliki nama latin Carassius auratus-auratus. Ini merupakan jenis ikan hias yang diminati oleh banyak orang. Ikan komet memiliki bentuk yang hampir serupa dengan ikan koki dikarenakan kedua ikan tersebut berasal dari Cyprinidae familia. Namun, ikan komet memiliki bentuk yang berbeda dengan ikan-ikan lain pada umumnya yaitu sedikit memanjang dan tegak pipih. Mulutnya terletak di ujung dan mudah disembulkan. Giginya tersusun atas tiga gigi kerongkongan dan sebuah gigi geraham.Seluruh tubuh ikan komet nyaris ditutupi oleh sisik. Sirip punggungnya terletak berseberangan dengan sirip perut. Ikan komet ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 1700an. Pembudidayaan ikan komet selanjutnya menyebar ke negeri matahari terbit, Jepang. Kondisi air untuk pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor sehingga hal ini membuat ikan komet sangat rentan terhadap penyakit. Ikan ini memiliki keindahan warna, kelincahan gerak-gerik, serta keunikan bentuk tubuh.Cara budidaya ikan komet pun dilakukan dengan cara khusus. Cara ternak ikan komet dilakukan dalam akuarium dengan ukuran 60x60x60 cm. harus dipastikan bahwa akuarium yang digunakan adalah akuarium bersih yang telah dicuci dengan sabun serta dibilas dengan air. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan jamur serta bakteri sehingga akuarium yang digunakan untuk teknik budidaya ikan komet adalah akuarium yang steril dan tidak mengandung penyakit.Setelah urusan dengan akuarium selesai, teknik beternak ikan komet selanjutnya adalah mengenai penentuan induk. Induk jantan dapat dikenali dari bintik-bintik bulat, menonjol, serta kasar pada bagian dadanya. Sedangkan pada induk betina, bintik-bintik juga terdapat pada bagian dada, namun terasa halus jika diraba. Untuk mengetahui apakah induk ikan komet sudah masak atau belum, maka dilakukan pemijatan. Apabila induk telah masak, maka akan keluar cairan yang berwarna putih pada induk jantan serta warna kuning bening pada induk betina.Cara beternak berikutnya dilakukan melalui pemijahan. Pemijahan dilakukan dengan 2 induk komet betina serta 1 induk koi jantan. Semua induk tersebut dimasukkan dalam sebuah akuarium yang dilengkapi dengan tanaman enceng gondok yang berfungsi sebagai substrat. Pemijahan berlangsung semalam. Apabila berhasil, umumnya induk telah melekat pada tanaman enceng gondok. Setelah pemijahan, maka penetasan telur akan dilakukan dengan segera. Ikan komet tergolong ikan yang tidak memelihara telurnya sehingga telur yang menempel pada enceng gondok sebaiknya segera diangkat dari akuarium. Hal ini dimaksudkan agar telur tersebut tidak dimangsa oleh ikan komet. Telur akan menetas sesudah 2-3 hari dan menjadi larva. Larva ikan komet yang berusia 7 hari bersifat lemah. Larva memerlukan pakan dari luar untuk melindungi resiko kematian.Pembenihan adalah teknik memelihara ikan komet berikutnya. Wadah yang digunakan untuk pembibitan haruslah wadah yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Hal ini bertujuan untuk membunuh bibit-bibit parasit. Larutkan pupuk yang berasal dari kotoran ayam dengan air sampai larut. Setelah dua hari, bibit mulai ditanam dan dibiarkan selama lima hari agar tumbuh dan berkembang biak. Setelah 5 hari, larva komet dipindahkan ke wadah untuk pemeliharaan.Pakan tambahan diberikan setelah 15 hari pemeliharaan. Setelah genap 1 bulan, akan terlihat bentuk asli dari anak komet tersebut. Penyeleksian dilakukan dengan menentukan ikan komet yang memiliki bentuk sama dengan induknya. Ikan komet yang tidak sesuai dengan bentuk induknya bisa disingkirkan..Reproduksi Ikan KometSecara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.Sifat telur ikan Komet adalah menempel pada substrat. Telur ikan Komet berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa. Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan Komet mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari.Larva ikan Komet bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan Komet memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya. Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram.Parameter Pemijahan Ikan Komet
Umur IkanSuhupHOksigenUmur IndukanJumlah Telur
Ikan Besar21-28 Derajar C5.5-7,5>4> 8 Bulan>1000-5000
Larva Ikan26-29 Derajat Celcius5.5-7,5>5

1. Persiapan wadah pemijahan Ikan Komet
  • Sediakan aquarium ukuran min 60x40x40 cm 
  • Air yang digunakan untuk pemijahan ini adalah air yang berasal dari air sumur yang sudah diendapkan selama 24 jam,
  • Ketinggian air pemijahan 30 cm, 


2. Memilih induk Ikan KometCiri - Ciri indukan ikan komet yang sudah matang gonad sebagai berikut :Induk Jantan Ikan KometPada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putihInduk Betina Ikan KometPada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.Jika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerahan merahan.Perbandingan jumlah induk Ikan Komet untuk pemijahan adalah 1 : 2 ( jantan : betina) , induk harus sudah matang gonad dengan umur minimal 8 bulan, jika di lihat secara kasat mata ikan yang matang gonad biasanya sudah mulai kejar - kejaran jika digabungkan satu kolam.3. Pemijahan Ikan KometInduk dimasukkan dalam akuarium yang sudah dilengkapi dengan tanaman air.Pemijahan ikan komet berlangsung pada malam hingga waktu dini hari. Induk dimasukkan pada sore hari, biasanya besok sudah menempel pada enceng gondok.4. Penetasan telur Ikan Komet

  • Setelah pemijahan induk ikan komet diangkat atau dikeluarkan dari dalam akuarium. 
  • Setelah 2 – 3 hari telur akan menetas, setelah menetas kemudian enceng gondok diangkat dari dalam akuarium. 
  • Buang air separu ganti dengan yang air baru yang sudah diendapkan secara hati-hati
5. Pemeliharaan Larva Ikan Komet
  • Larva umur 7 hari hanya sebesar jarum, sudah dapat memakan pakan alami, sesuai ukuran mulut ikan
  • Pemberian pakan tambahan diperlukan setelah 15 hari pemeliharaan. Memasuki pemeliharaan 15 hari kedua harus ada aliran air masuk, apalagi setelah pakan tambahan mulai diberikan. Genap diusia sebulan, anak komet mulai tampak bentuk aslinya. 
Ikan Komet (Carassius auratus) merupakan ikan hias yang banyak memiliki penggemar di Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan seringnya diadakan kontes komet dengan peserta yang boleh dibilang sangat banyak. Jenis ikan dengan telur diserakkan, ini merupakan yang terbanyak. Ikan ini menempatkan telurnya di sembarang tempat, bisa di tanaman air atau di jatuhkan begitu saja di dasar perairan. Mengingat potensi alam Indonesia yang cukup air maka budidaya ikan Komet mempunyai potensi yang besar untuk dikembangkan. Beberapa jenis ikan hias air tawar telah berhasil dibudidayakan, salah satunya adalah ikan Komet (Carassius auratus) yang mempunyai banyak penggemar.

Ikan komet (Carassius auratus) merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang populer di kalangan masyarakat, khususnya bagi pecinta ikan hias. Bukan hanya itu saja, sudah banyak yang berawal dari sekedar hobi kemudian mengkomersilkannya. Hal ini dikarenakan ikan komet memiliki warna yang indah dan eksotis serta bentuk dan gerakan yang menarik, dan dikenal sangat jinak karena dapat mudah hidup berdampingan dengan jenis ikan lain bila berada didalam satu tempat, karena sifatnya yang mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, ikan ini dapat dipelihara di hampir semua tempat di dunia asal saja tempatnya bersih dan sehat. Ikan komet merupakan salah satu jenis ikan hias yang populer saat ini, keunggulan ikan komet adalah pada warna yang terdapat pada ikan tersebut yang bermacam-macam seperti putih, kuning, merah, atau perpaduan lain dari warna-warna tersebut. Hal inilah yang membuat ikan komet memiliki nilai daya jual yang tinggi, sehingga banyak orang yang berusaha memperoleh keuntungan yang tinggi. Budidaya ikan hias ini tidak sulit, modalnya kecil dan seluruh anggota pun bisa dilibatkan, tidak membutuhkan lahan yang luas, modal utamanya justru keterampilan atau teknik budidaya yang harus terus ditingkatkan. Klasifikasi Ikan Komet (Carassius auratus)Ikan komet termasuk dalam famili Cyprinidae dalam genus Carassius. Ikan komet merupakan salah satu jenis dari Cypridae yang banyak dikenal dikalangan masyarakat karena memiliki warna yang indah dan eksotis serta bentuk yang menarik.Kedudukan ikan komet di dalam sistematika menurut Goernaso (2005) adalah sebagai berikut :

  • Filum : Chordata
  • Kelas : Pisces
  • Sub kelas : Teleostei
  • Ordo : Ostariphisysoidei
  • Sub ordo : Cyprinoidea
  • Famili : Cyprinidae
  • Genus : Carassius
  • Spesies : Carassius auratus
Biologi Ikan KometKebiasaan hidup di alam Ikan Komet aslinya hidup di sungai, danau, dan lain lambat atau masih menggerakkan tubuh air di kedalaman sampai dengan 20 m. Di habitat aslinya ikan Komet tinggal di iklim subtropis dan lebih suka air tawar dengan pH 6,0-8,0, dengan kesadahan air sebesar 5,0 _ 19,0 DGH, dan rentang temperatur 32-106 F (0 – 41 C). Makanan ikan Komet terdiri dari krustasea, serangga, dan bahan tanaman. Ikan Komet bertelur pada vegetasi air. Hidup di sungai-sungai, danau, kolam dan saluran dengan air tergenang dan lambat mengalir. Pemakan termasuk tumbuhan, krustasea kecil, serangga, dan detritus. Ikan Komet hidup lebih baik dalam air dingin dan bertelur pada vegetasi terendam. Ikan Komet merupakan ikan euryhaline yang mampu hidup pada salinitas 17 ppt, tetapi tidak mampu bertahan lama pemaparan diatas 15 ppt (Anonim, 2009). Reproduksi Ikan KometSecara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan. (Gursina, 2008). Sifat telur ikan Komet adalah menempel pada substrat. Telur ikan Komet berbentuk bulat, berwarna bening, berdiameter 1,5-1,8 mm, dan berbobot 0,17-0,20 mg. Ukuran telur bervariasi, tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang telah dibuahi oleh spermatozoa. Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan Komet mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari.Larva ikan Komet bersifat menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,50,6 mm dan bobotnya antara 18-20 mg. Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia kebul ini, ikan Komet memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya. Pakan alami kebul terutama berasal dari zooplankton, seperti rotifera, moina, dan daphnia. Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya. Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1-3 cm dan bobotnya 0,1-0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk didederkan) yang berukuran 3-5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100 gram. Siklus Hidup Ikan KometSiklus hidup ikan Komet dimulai dari perkembangan di dalam gonad (ovarium pada ikan betina yang menghasilkan telur dan testis pada ikan jantan yang menghasilkan sperma). Sebenarnya pemijahan ikan Komet dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada musim. Namun, di habitat aslinya, ikan Komet sering memijah pada awal musim hujan, karena adanya rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air 

(Anonim, 2009).   

Sepandai - pandainya tupai melompat sesekali jatuh juga, Sepandai - pandainya seseorang sekali waktu ada salahnya pula. Semoga Bermanfaat
Cara Budidaya dan Beternak Ikan KometPembenihan dan Pemberian Pakan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar