Kenyataan mulai membuaka mata hobiis dan penggemar ikan cupang terhadap
kelebihan lain yang dimiliki selain kepiawaiannya bertrung hidup dan
mati dikalangan. Sebab cupang slayer dengan bentuk ekor panjang
merumbai-rumbai mulai dinikmati keindahannya oleh penggemar dan hobiis.
Para hobiis dan penggemar ikan ini tak lagi mengadunya dikalangan,
tetapi mengkhususkan untuk hiasan pengisi akuarium. Saat itu, sebutan
dilekatkan pada cupang slayer pun merujuk pada perlakuan khusus
tersebut, yaitu cupang hias. Namun yang patut dicatat dari hal ini
adalah dari hal ini adalah makin tumbuhnya keinginan hobiis dan
penggemar ikan ini untuk lebih mengeksploitasi keindahan bentuk tubuh
dan sirip dengan keanekaragaman warna yang mungkin terbentuk dari
perkawinan antarspesies ikan ini. Terlebih, bila melihat sifat dominan
ikan ini yang gemar kawin selain gemar bertarung, sehingga memudahkan
usaha perkawinan silang yang dilakukan.
Setelah melewati ratusan bahkan ribuan kali kawin silang dengan waktu
yang relatif panjang, pada sekitar tahun 1990 an mulai muncul varietas
baru ikan cupang yang bentuk tubuh, sirip dan warnanya jauh berbeda bila
dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Ikan cupang generasi baru
tersebut memiliki ekor yang dihiasi tulang sirip menonjol. Bentuk dan
macamnya sangat beraneka, ada yang laksana duri panjang membentuk sisir
atau serit sampai bentuk menggelembung seperti balon. Ikan cupang
akhirnya dikenal sebagai betta splendens makin membuka mata hobiis dan
penggemar ikan hias, khususnya ikan hias air tawar, untuk menempatkannya
dalam daftar primadona baru ikan hias. Sebab keindahan bentuk tubuh,
sirip dan warnanya tak kalah dengan ikan hias lain yang lebih dulu
populer, seperti ikan mas koki (Carassius auratus), neon tetra
(PPharascheirodon innesi), guppy (poecilia reticulata), dan black molly
(Poecilia latipinna). Harganya mulai menanjak dengan peminat yang
beragam, dari kanak-kanak hingga orang dewasa, dari kaum pinggiran
hingga kaum gedongan. Semua initak lepas dari keindahan ikan ini yang
mampu mengusir rasa penat dan stress saat meliuk-liuk mengembangkan
sirip-siripnya di akuarium.
Dengan sirip yang panjang dan lebar, warna yang beraneka dan sifat
garang saat dihadapkan dengan sesamanya menjadi perpaduan citra yang
harmonis sehingga kebosanan menikmati keindahannya tak akan datang
datang lebih dini. Karena itu, pamor ikan cupang sebagai ikan aduan atau
laga pelan-pelan tergeser oleh popularitasnya sebagai ikan hias.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar