Jenis - jenis ikan hias platy diantaranya adalah platy koral, platy
pedang, platy longfin, platy black molly, platy beecolour, platy
verivera. Semua jenis ikan hias platy tersebut memiliki cara yang sama
dalam membudidayakannya.
Ikan hias platy memili sifat yang tenang sehingga dalam memeliharanya dapat dicampur dengan ikan hias air tawar jenis lain, akan tetapi ikan hias ini memiliki sifat kanibalisme atau suka memakan anaknya sendiri, terutama bila makanannya kurang terpenuhi.
Ikan hias platy memili sifat yang tenang sehingga dalam memeliharanya dapat dicampur dengan ikan hias air tawar jenis lain, akan tetapi ikan hias ini memiliki sifat kanibalisme atau suka memakan anaknya sendiri, terutama bila makanannya kurang terpenuhi.
Adapun tahapan budidaya ikan platy sebagai berikut :
- Persiapan Bak Pemijahan.
Sebelum melakukan pemijahan, terlebih dahulu melakukan pengeringan bak
pemijahan dengan tujuan untuk menghilangkan bibit penyakit yang tersisa
di dalam bak, selain itu melakukan perbaikan saluran inlet
& outlet dan pemasangan waring. Setelah seluruhnya siap barulah dilakukan pengisian air.
- Persiapan Induk
Induk ikan hias jantan kurang lebih berumur 5-7 bulan, kondisi sehat
ditandai dengan pergerakan yang lincah dan berenang yang normal
sedangkan untuk induk betina berumur 7-8 bulan dengan kondisi yang
sehat, pergerakan lincah dan ciri-cir induk betina yang siap kawin
ditandai dengan perutnya yang membesar.
- Proses Pemijahan
Perbandingan induk jantan dan induk betina ikan hias platy ialah 1:3,
selama dipijahkan induk-induk ini harus diberi makan yang cukup agar
tidak terjadi proses kanibalisme. Proses pemijahan terjadi selama 24 jam
biasanya ditandai dengan induk jantan mengejar-ngejar induk betina dan
keesokan harinya akan terlihat larva berkeliaran dipinggir bak. Dari 1
pasang induk ikan hias platy dapat menghasilkan antara 50-70 ekor anak
ikan.
- Pendederan (pemeliharaan larva)
Bak pendederan biasanya berukuran 2x3 m, bak ini sebelum dimasukan larva
harus dilakukan pemupukan bak terlebih dahulu dengan dosis 250 gram/m2,
setelah dipupuk lalu dimasukan bibit daphnia yang nantinya akan menjadi
pakan alami bagi larva ikan.
Selama pakan alami di dalam bak pemeliharaan larva masih tersedia maka tidak perlu diberikan pakan tambahan akan tetapi jika pakan alami di dalam bak pemeliharaan sudah habis, maka dapat diberikan pakan tambahan berupa Hi-Provit yang kandungan proteinnya tinggi dan baik untuk larva ikan. Pemberian pakan biasanya dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari.
Selama pakan alami di dalam bak pemeliharaan larva masih tersedia maka tidak perlu diberikan pakan tambahan akan tetapi jika pakan alami di dalam bak pemeliharaan sudah habis, maka dapat diberikan pakan tambahan berupa Hi-Provit yang kandungan proteinnya tinggi dan baik untuk larva ikan. Pemberian pakan biasanya dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar