ikan

ikan

Minggu, 20 Maret 2016

Pengusaha Ikan Hias Raup Omzet Jutaan

Berawal Dari Hobi Menjadi Peluang Usaha Yang Prospektif

Berangkat dari hobi memelihara ikan hias, Abdul Hadi, warga Desa Brumbungan Lor, Kecamatan Gending, Kabaupaten Probolinggo sukses menjadi jutawan. Kini omzet budidaya ikan hias yang dikelola Hadi mencapai sekitar Rp 3,5 juta/minggu.
Berkat kesuksesannya membudidayakan ikan hias jenis koi, Hadi pun akrab dipanggil Hadi Koi. Tidak hanya sukses untuk dirinya sendiri, Hadi pun bisa membuka lapangan kerja bagi sejumlah warga.

“Saya tidak pernah kepikiran untuk menjalani bisnis ikan hias. Tetapi sejak dulu memang hobi ikan hias. Nah melihat peluang usaha ikan hias menguntungkan, saya langsung menjalani usaha ini,” ujarnya, Rabu (20/1).
Pria kelahiran Sumenep, 10 Maret 1974 ini mengaku, merintis usaha ikan hias sejak 2004 silam. Berawal dari satu kolam dengan modal hanya Rp 300 ribu, ia meraup omzet penjualan awal Rp 400-600 ribu per minggu.
Hadi mengatakan, di awal usahanya ia terlambat menggandeng Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo. “Kalau gak tahu ilmunya banyak ikan yang mati.
Tetapi alhamdulilah setelah mengikuti pelatihan budidaya ikan hias tahun 2013 lalu, hasil usaha ikan makin membaik,” ujarnya.
Saat ini, Hadi memiliki 6 unit kolam dengan 63 jenis ikan hias. Ikan-ikan hias yang dihasilkan Hadi dijual ke para penjual keliling yang tergabung dalam grup Alexzer.
“Untuk sementara kami hanya mengutamakan penghobi ikan hias lokal saja,” katanya.

PEMBENIHAN IKAN HIAS CORYDORAS

1. Pendahuluan
Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya.
2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
3. Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk.
~ Pakan larva berupa nauplii artemia
~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex
4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
4.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
4.3. Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium . Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia.
4.4. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.
4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.
 

budidaya ikan predator



Di antara berbagai jenis ikan hias predator yang ada di pasaran saat ini, jenis Chicla Monoculus adalah jenis yang banyak diminati. Selain karena warnanya yang indah, bentuknya yang gagah dan juga gesit membuat ikan ini dapat memikat hati para kolektor ikan hias di Tanah Air.

Herry menyebutkan, untuk dapat mengembangkan jenis ikan yang banyak hidup di Sungai Amazone ini tidaklah mudah. Karena selain dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup, juga diperlukan ketelitian dalam pemeliharaannya.

Dikatakan Herry, sebelum memulai usaha ini ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan. Yang pertama soal wadah atau tempat budidaya, yang bisa menggunakan beberapa jenis wadah seperti akuarium, kolam bak semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass yang penting tidak bocor dan dengan ukuran yang beragam.

Setelah menyiapkan tempat budidaya, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan air dengan suhu, derajat keasaman (pH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut dan kecerahannya yang telah di sesuaikan dengan habitat asli ikan ini. Biasanya ikan jenis Cichla Monoculus ini hidup di air dengan suhu antara 28 °C, pH 7-8, oksigen terlarut > 3 ppm dan kecerahan air 30-60 cm.

“Sumber air untuk budidaya ikan ini dapat menggunakan air tanah dengan kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang. Untuk membuat pH yang sesuai dengan kehidupan ikan, dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya,” ujar Herry.

Selain itu, untuk kesadahan air yang menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng juga perlu di perhatikan. Tinggi kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar sumber air dan mikroorgnisme, Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya ikan hias air tawar berkisar antara 70-100 HD.

Setelah kondisi air sesuai dengan habitat aslinya maka langkah berikutnya ialah mempersiapkan indukan ikan. Indukan yang siap pijah biasanya berusia 2 tahun. Untuk satu wadah akuarium standar ukuran  2 m x 50 cm x 50 cm diisi dengan 5 indukan yang terdiri dari 3 jantan dan 2 betina. Setelah di satukan, biasanya indukan yang telah siap kawin akan langsung mencari pasangannya dan melakukan pemijahan, nantinya induk betina akan mengeluarkan telur seukuran butiran pupuk urea.

Setelah kurang lebih 1 minggu, telur akan menetas menjadi larva seukuran ujung jarum dan pada saat itu indukan sebaiknya di angkat atau di pisahkan dari larva atau burayak. Setelah dipisahkan, burayak diberi makan berupa kutu air atau artemia yang bisa di dapatkan dengan mencari di alam atau membeli di pusat penjualan ikan yang ada di sekitar.

Proses pemberian pakan artemia dilakukan selama satu bulan, setelah itu pada bulan  kedua dilanjutkan dengan memberi pakan cacing rambut selama sekitar satu bulan. Setelah itu, ikan yang sudah tumbuh dewasa bisa diberi pakan ikan kecil sebagai pakan utama secukupnya pada pagi, siang dan sore hari. Dan pada usia 3 bulan ikan jenis Cichla Monocolus ini sudah dapat dijual.

“Selama proses pembesaran, kebersihan wadah harus diperhatikan. Karena bila wadah tidak bersih maka ikan akan mudah terserang jamur atau bakteri yang bisa menyebabkan kematian pada ikan. Untuk menanggulanginya selain melakukan pengurasan rutin juga air di dalam akuarium di berikan Methelin Blue sebanyak 10 tetes per 100 liter air,” papar Herry.

Menyoal kendala budidaya, kata Herry, sejauh ini yang kerap dialaminya adalah kematian ikan yang kadang tak bisa dihindari. Cara untuk mencegahnya, lanjut Herry, yakni dengan mengikuti prosedur dari perawatan ikan-ikan hias tersebut, seperti membersihkan kolam 2 kali seminggu, memberi pangan yang cukup dan memberikan garam ikan agar kebersihan kandungan air tetap terjaga.

Kamis, 17 Maret 2016

budidaya ikan platy

Ikan hias air tawar yang satu ini adalah jenis ikan hias air tawar yang tergolong mudah dikembangbiakkan dan dipelihara, karena ikan hias air tawar ini memiliki harganya yang relatif terjangkau. Ikan hias jenis platy merupakan jenis ikan hias yang memijah (kawin) secara alami tanpa campur tangan manusia. 

Jenis - jenis ikan hias platy diantaranya adalah platy koral, platy pedang, platy longfin, platy black molly, platy beecolour, platy verivera. Semua jenis ikan hias platy tersebut memiliki cara yang sama dalam membudidayakannya.

Ikan hias platy memili sifat yang tenang sehingga dalam memeliharanya dapat dicampur dengan ikan hias air tawar jenis lain, akan tetapi ikan hias ini memiliki sifat kanibalisme atau suka memakan anaknya sendiri, terutama bila makanannya kurang terpenuhi.

Adapun tahapan budidaya ikan platy sebagai berikut :

  • Persiapan Bak Pemijahan
  • Persiapan Induk
  • Proses Pemijahan
  • Pendederan Larva

  • Persiapan Bak Pemijahan. 

Sebelum melakukan pemijahan, terlebih dahulu melakukan pengeringan bak pemijahan dengan tujuan untuk menghilangkan bibit penyakit yang tersisa di dalam bak, selain itu melakukan perbaikan saluran inlet
& outlet dan pemasangan waring. Setelah seluruhnya siap barulah dilakukan pengisian air. 

  • Persiapan Induk

Induk ikan hias jantan kurang lebih berumur 5-7 bulan, kondisi sehat ditandai dengan pergerakan yang lincah dan berenang yang normal sedangkan untuk induk betina berumur 7-8 bulan dengan kondisi yang sehat, pergerakan lincah dan ciri-cir induk betina yang siap kawin ditandai dengan perutnya yang membesar. 

  • Proses Pemijahan

Perbandingan induk jantan dan induk betina ikan hias platy ialah 1:3, selama dipijahkan induk-induk ini harus diberi makan yang cukup agar tidak terjadi proses kanibalisme. Proses pemijahan terjadi selama 24 jam biasanya ditandai dengan induk jantan mengejar-ngejar induk betina dan keesokan harinya akan terlihat larva berkeliaran dipinggir bak. Dari 1 pasang induk ikan hias platy dapat menghasilkan antara 50-70 ekor anak ikan. 
  • Pendederan (pemeliharaan larva)
Bak pendederan biasanya berukuran 2x3 m, bak ini sebelum dimasukan larva harus dilakukan pemupukan bak terlebih dahulu dengan dosis 250 gram/m2, setelah dipupuk lalu dimasukan bibit daphnia yang nantinya akan menjadi pakan alami bagi larva ikan.

Selama pakan alami di dalam bak pemeliharaan larva masih tersedia maka tidak perlu diberikan pakan tambahan akan tetapi jika pakan alami di dalam bak pemeliharaan sudah habis, maka dapat diberikan pakan tambahan berupa Hi-Provit yang kandungan proteinnya tinggi dan baik untuk larva ikan. Pemberian pakan biasanya dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. 

budidaya ikan molly

BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY

BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR
IKAN MOLLY (POELICIA LATIPINNA SAILFIN MOLLY)”
 
PENDAHULUAN
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis Ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.
Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly) adalah salah satu komoditi ikan hias air tawar di Indonesia. Ikan Molly termasuk dalam jenis ikan “live brearer” (melahirkan). Ikan ini bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.

CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
Induk Jantan
1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang
merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
2. Tubuhnya ramping
3. Warnanya lebih cerah
4. Sirip punggung lebih panjang
5. kepalanya agak besar

Induk Betina
1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
2. Tubuhnya gemuk
3. Warnanya kurang cerah
4. Sirip punggung biasa
5. kepalanya Agak runcing

TEKNIK PEMIJAHAN
1. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasangsepasang
3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari.
BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY (Image 1)BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY (Image 2)BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY (Image 3)

PERAWATAN BENIH
1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

budidaya ikan silver dollar

Budidaya Ikan Hias Silver Dollar -Silver dolar ( metynnis hypsauchen ) datang dari sungai amazon, amerika selatan. karakternya condong herbivore. tubuhnya berwarna keperakan serta amat aktif bergerak. ikan ini amat digemari penggemar ikan hias hingga keinginannya tinggi. silver dolar juga dimaksud piranha imitator dikarenakan wujud tubuhnya layaknya piranha.
Ikan ini amat suka hidup di lingkungan perairan yang teduh serta tidak terlampau. terang. suhu optimalnya tengah, pada 25-28� c. keasaman air maksimal lebih kurang 6, 5-7, 0 dengan kekerasan lebih kurang 10� dh.
Untuk pemijahan dibutuhkan air bersih. tak hanya cacing serta jentik nyamuk, induknya dapat suka bila diberi pakan sayuran layaknya selada air. pakan sayuran ini lalu tampaknya bisa menolong menambah perbaikan mutu telur.
Pada jantan serta betina amat mudah dibedakan. jantannya lebih langsing serta ditandai dengan warna yang sedikit kemerahan pada sirip perut. pada betina, warna sirip perut lebih merah. disamping itu, wujud sirip jantan agak sisi tiga membulat, namun betina tumpul lurus.
pemijahannya berlangsung berpasangan di akuarium. telurnya diserakkan di basic hingga sesungguhnya tidak dibutuhkan substrat.
Ikan berpijah ditandai dengan induk yang lari saling kejar serta tampak repot. apabila telah mulai suka, perihal itu sebagai sinyal bahwa hampir atau telah selesai berpijah. waktu berpijah pada jam 8. 00-11. 00.
sesudah selesai berpijah, telurnya bisa di ambil untuk ditetaskan.
Pengambilan telur ini memanglah sukar dikarenakan perlu ketelatenan. karenanya, biasanya petani cuma memindahkan induknya saja, namun telurnya dilewatkan didalam wadah pemijahan sampai menetas.
Ketinggian air untuk penetasan cukup lebih kurang 15 cm. supaya sepanjang penetasan tak ada serangan jamur, ke didalam air bisa ditambahkan metil biru 0, 2 ppm.
telur yang diperlakukan dengan baik serta diberi aerasi umumnya dapat menetas sesudah 2-3 hari. larvanya dapat mulai berenang sesudah dua hari menetas. apabila larva telah mulai berenang, airnya bisa diganti separonya.
Penggantian air mesti dikerjakan tiap-tiap hari sampai airnya bebas dari kandungan metil biru. sesudah mulai berenang, larva bisa diberi pakan berbentuk infusoria atau artemia. sesudah berusia 3-4 hari, pakannya dilanjutkan dengan kutu air.
Pembesaran ikan ini diawali sejak benih berusia 2-3 minggu. aktivitas pembesaran bisa dikerjakan didalam akuarium, bak, ataupun kolam semen. tak hanya akuarium, aerasi tidak disarankan diberikan didalam bak serta kolam. tanaman air lalu amat dibutuhkan pada pembesaran ikan di kolam terbuka. manfaat tanaman air tersebut sebagai area ikan untuk berlindung.
Pakan ikan pada pembesaran ini berbentuk cacing sutera. pakan bisa ditambahkan selada air tiap-tiap 4 hari. sesaat penggantian air untuk wadah akuarium mesti seringkali di banding kolam dikarenakan akuarium lebih sempit. ukuran ikan siap jual dapat 2, 5-3, 0 cm. umumnya ukuran ikan tersebut telah dapat dicapai sesudah ikan dipelihara sepanjang tiga bln.. 
 

budidaya ikan singa lionfish


Lionfish adalah salah satu makhluk yang lebih eksotis yang pernah Anda lihat di akuarium rumah. Mereka adalah salah satu ikan yang paling berharga dalam perdagangan akuarium sehingga semakin marak budidaya ikan hias singa ( Lion Fish) di seluruh dunia.
Siripnya memperpanjang jauh melewati ekor mereka. Ikan Singa hanya mencapai panjang dewasa 5-6 inci dan dapat disimpan dalam akuarium sekecil 30 galon. Spesies lain dapat tumbuh lebih dari 15 inci dan akan membutuhkan tangki galon 75-100.
ikan singa, lionfish, budidaya ikan singa, ikan hias singa, jenis ikan singa
Lionfish adalah karnivora, bisa diberi makan produk makanan laut beku karnivora. Mereka juga akan mudah makan udang air garam. Ikan yang lebih besar harus diberi makan udang atau ikan pengumpan kecil. Budiadaya ikan hias Singa (Lion Fish) juga dapat untuk bisnis kuliner. Meskipun biasanya tidak dipasarkan untuk konsumsi, lionfish dianggap sebagai kelezatan kuliner di beberapa daerah di dunia.
Lionfish atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama ikan lepu ini memang terlihat menawan. Duri-duri ini mengandung racun yang bisa membunuh ikan-ikan besar atau belut yang mau memangsanya. Meskipun cukup kuat, racun lionfish nggak cukup untuk membunuh manusia. Kita hanya akan merasa pusing, sakit luar biasa, muntah-muntah dan kesulitan bernapas.
Ikan hias Singa (Lion Fish) ini bukanlah ikan yang hidup berkelompok melainkan ikan penyendiri. Tapi, ketika bertemu pasangannya, lionfish betina bakal melepaskan 2.000-15.000 telur untuk dibuahi si jantan. Setelah itu, si pasangan ini bakal bersembunyi supaya telur-telurnya ini bisa mengapung di lautan tanpa dimakan ikan lain.
Hanya butuh waktu dua hari untuk telurnya menetas menjadi seekor ikan lionfish yang punya umur panjang, yaitu sekitar 15-16 tahun.

budidaya ikan manfish

BUDIDAYA IKAN HIAS MANFISH (Pterophyllum scalare)

1. PENDAHULUAN
Ikan manfish (Angle Fish) berasal dari Amerika Selatan, tetapi telah banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan manfish disebut Angle Fish (Ikan Bidadari), karena bentuk dan warnanya menarik serta gerakkannya yang tenang. Secara umum budidaya ikan manfish tidak membutuhkan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan dalam aquarium atau paso dari tanah, sehingga tidak membutuhkan investasi besar untuk budidayanya.
2. PEMIJAHAN
  1. Perbedaan induk jantan dan betina
    INDUK JANTAN
    INDUK BETINA
    – Ukuran relatif lebih besar dari induk betina pada umur yang sama
    – Dilihat dari atas perut pipih atau ramping
    – Bentuk kepala agak besar
    – Antara mulut dan sirip punggung berbentuk cembung.
    – Mempunyai ukuran relatif lebih kecil dari induk jantan
    – Perut terlihat besar dan menonjol
    – Kepala lebih kecil
    – Antara mulut ke sirip punggung membentuk garis lurus, kadang-dang menonjol sedikit.
  2. Pemilihan Induk
    1. Induk yang baik untuk dipijahkan adalah yang telah berumur lebih dari 6 bulan, dengan panjang induk jantan + 7,5 cm dan induk betina + 5 cm
    2. Untuk penentuan pasangan secara cermat, yaitu dengan cara menyiapkan induk-induk yang telah matang telur dalam satu bak (2 x 2) meter persegi dengan ketinggian air + 30 cm. Umumnya ikan manfish akan memilih pasangannya masing-masing. Hal ini dapat terlihat pada malam hari, ikan yang telah berpasangan akan memisahkan diri dari kelompoknya. Ikan yang telah berpasangan ini segera diangkat untuk dipijahkan.
  3. Cara Pemijahan
    1. Tempat pemijahan dapat berupa aquarium, bak atau paso dari tanah, diisi air yang telah diendapkan setinggi 30 – 60 cm
    2. Siapkan substrat dapat berupa daun pisang, seng plastik, kaca, keramik atau genteng dengan lebar + 10 cm dan panjang + 20 cm
    3. Substrat diletakkan secara miring atau terlentang
    4. Sebelum terjadi pemijahan, induk jantan akan membersihkan substrat dengan mulutnya
    5. Setelah terjadi pemijahan, telur akan menempel pada substrat. Untuk satu kali pemijahan telur dapt berjumlah 2.000 ~ 3.000 butir
    6. Selama pemijahan induk akan diberi makan kutu air dan cuk.
3. PEMELIHARAAN BENIH
Setelah induk memijah, penetasan telur dapat segera dilakukan. Penetasan telur ada beberapa cara:
  1. Substrat yang telah ditempeli telur diangkat, untuk dipindahkan kedalam aquarium penetasan. Pada waktu mengangkat substrat diusahakan agar telur senantiasa terendam air, untuk itu dapat digunakan baskom atau wadah lain yang dimasukkan ke tempat pemijahan
  2. Cara kedua yaitu telur ditetaskan dalam tempat pemijahan. Setelah menetas (2 ~ 3 hari) benih yang masih menempel pada substrat dapat dipindahkan ke aquarium. Pemindahan benih dilakukan dengan cara yang sama (1.) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan benih:
    1. Aquarium tempat menetaskan telur maupun pemeliharaan benih sebelumnya harus di persiapkan dahulu, yaitu dengan mengisi air yang telah diendapkan + 10 cm, kemudian bubuhkan methyline blue beberapa tetes, untuk mencegah kematian telur karena serangan jamur. Selanjutnya beri tambahan oksigen dengan menggunakan pompa udara.
    2. Telur dan benih yang masih menempel pada substrat tidak perlu diberi makan
    3. Setelah lepas dari substrat (3 ~ 4 hari) dapat diberikan makanan berupa rotifera atau kutu air yang disaring, selama 5 ~ 7 hari.
    4. Selanjutnya benih diberi kutu air tanpa di saring
    5. Setelah seminggu diberi kutu air, benih muali dicoba diberi cacing rambut.
4. PEMBESARAN
  1. Setelah benih memakan cacing rambut, perlu dilakukan penjarangan di aquarium yang lebih besar
  2. Pada 1,5 bulan dapat ditebar sebanyak + 1.000 ekor benih pada bak tembok berukuran (1,5 x 2) meter persegi dengan tinggi air 15 s.d. 20 cm
  3. Selanjutnya penjarangan dilakukan 2 minggu sekali dengan membagi dua, sehingga tiap kolam diisi 100 ekor
  4. Pada keadaan terbatas kepadatan lebih dari 100 ekor, asal ketinggian air ditambah serta diberi pompa udara
  5. Pembersihan kotoran dilakukan setiap hari dengan menyiphon dan air sebagaimana semula.
5. PENUTUP
  1. Karena bentuk dan warnanya yang menarik, serta gerakan yang tenang, sehingga minat masyarakat terhadap ikan manfish (Angle Fish) cukup besar)
  2. Harga ikan Manfish pun cukup tinggi, sehingga pembudidayaannya dapat dijadikan sebagai usaha sambilan yang dapat menambah penghasilan keluarga.

budidaya ikan cupang slayer

 
 
 
Kenyataan mulai membuaka mata hobiis dan penggemar ikan cupang terhadap kelebihan lain yang dimiliki selain kepiawaiannya bertrung hidup dan mati dikalangan. Sebab cupang slayer dengan bentuk ekor panjang merumbai-rumbai mulai dinikmati keindahannya oleh penggemar dan hobiis. Para hobiis dan penggemar ikan ini tak lagi mengadunya dikalangan, tetapi mengkhususkan untuk hiasan pengisi akuarium. Saat itu, sebutan dilekatkan pada cupang slayer pun merujuk pada perlakuan khusus tersebut, yaitu cupang hias. Namun yang patut dicatat dari hal ini adalah dari hal ini adalah makin tumbuhnya keinginan hobiis dan penggemar ikan ini untuk lebih mengeksploitasi keindahan bentuk tubuh dan sirip dengan keanekaragaman warna yang mungkin terbentuk dari perkawinan antarspesies ikan ini. Terlebih, bila melihat sifat dominan ikan ini yang gemar kawin selain gemar bertarung, sehingga memudahkan usaha perkawinan silang yang dilakukan.
Setelah melewati ratusan bahkan ribuan kali kawin silang dengan waktu yang relatif panjang, pada sekitar tahun 1990 an mulai muncul varietas baru ikan cupang yang bentuk tubuh, sirip dan warnanya jauh berbeda bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Ikan cupang generasi baru tersebut memiliki ekor yang dihiasi tulang sirip menonjol. Bentuk dan macamnya sangat beraneka, ada yang laksana duri panjang membentuk sisir atau serit sampai bentuk menggelembung seperti balon. Ikan cupang akhirnya dikenal sebagai betta splendens makin membuka mata hobiis dan penggemar ikan hias, khususnya ikan hias air tawar, untuk menempatkannya dalam daftar primadona baru ikan hias. Sebab keindahan bentuk tubuh, sirip dan warnanya tak kalah dengan ikan hias lain yang lebih dulu populer, seperti ikan mas koki (Carassius auratus), neon tetra (PPharascheirodon innesi), guppy (poecilia reticulata), dan black molly (Poecilia latipinna). Harganya mulai menanjak dengan peminat yang beragam, dari kanak-kanak hingga orang dewasa, dari kaum pinggiran hingga kaum gedongan. Semua initak lepas dari keindahan ikan ini yang mampu mengusir rasa penat dan stress saat meliuk-liuk mengembangkan sirip-siripnya di akuarium. 
Dengan sirip yang panjang dan lebar, warna yang beraneka dan sifat garang saat dihadapkan dengan sesamanya menjadi perpaduan citra yang harmonis sehingga kebosanan menikmati keindahannya tak akan datang datang lebih dini. Karena itu, pamor ikan cupang sebagai ikan aduan atau laga pelan-pelan tergeser oleh popularitasnya sebagai ikan hias.

budidaya ikan oscar



BUDIDAYA IKAN HIAS OSCAR
(Astronatus Ocellatus)

Oscar - Astronatus Ocellatus
1. PENDAHULUAN
Ikan Oscar merupakan jenis ikan air tawar yang berasal dari sungai Amazone, Panama, Rio-Paraguay dan Tio-Negro Amerika Selatan, serta sudapat dikembang-biakan di Indonesia. Ikan Oscar mempunyai bentuk dan warna yang menarik. Warna badannya kehitam-hitaman dengan batikan berwarna kuning kemerah-merahan. Tidak seperti ikan hias lain, ikan oscar memerlukan perlakuan sedikit khusus pada cara perkembangbiakannya, sehingga ikan Oscar ini termasuk ikan yang mahal.
II. PEMIJAHAN
  1. Pemilihan Induk
    1. Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur 1,5 tahun sampai 2 tahun dengan panjang badan 15 cm dan tinggi badan 10 cm serta berwarna cerah.
    2. Seleksi induk dimulai saat ikan Oscar masih remaja (5 ~ 6 bulan), dengan cara mencampurkan 5 ekor jantan dan 5 ekor betina. Ikan Oscar remaja ini akan mencari pasangannya sendiri-sendiri. Setelah saling berpasangan maka kita pisahkan di bak tersendiri sampai menjadi induk.
  2. Perbedaan Induk Jantan dan Betina
Induk Jantan Induk Betina
– panjang badan relatif lebih panjang
– alat kelamin lebih menonjol
– induk yang telah matang perutnya gendut
– lubang kelamin lebih besar
  1. Cara Pemijahan
    1. Bak perkawinan terbuat dari semen yang berukuran 1 1/2 x 1 x 0,5m 3 , diisi air yang telah diendapkan selama 12 ~ 24 jam setinggi 30 ~ 40 cm.
    2. Jika bak perkawinannya luas, dapat disekat.
    3. Sepasang induk Oscar yang telah matang telur dimasukkan ke dalam bak.
    4. Pada setiap kolom diberi batu ceper yang berwarna gelap dan di atasnya ditutup sebagian besar agar suasana kolom menjadi teduh.
    5. Oscar mengadakan pemijahan siang dan sore hari langsung dibuahi oleh pejantan.
    6. Telur yang berada di atas batu ceper tersebut yang telah dibuahi diangakat dimasukkan ke dalam aquarium untuk ditetaskan. Aquarium berukuran 70 x 40 x 40 cm 3 diisi air setinggi 10 cm, untuk telur sepasang induk.
    7. Ke dalam aquarium diberi udara (aerasi) dengan kekuatan lemah.
    8. Selesai 3 hari biasanya telur-telur mulai menetas.
    9. Air diberi campuran emalin atau methylene blue.
3. PEMELIHARAAN BENIH
  1. Benih ikan ini sampai berumur 4 hari belum perlu diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sacknya (kuning telur).
  2. Pada hari ke 5 benih diberi makanan Rotifera. Pemberian makanan ini tidak boleh terlambat karena ikan Oscar bersifat kanibal (memangsa sesamanya).
  3. Pada hari ke 10 sudah bisa diberi kutu ari yang telah disaring.
  4. Setelah berumur 2 minggu benih mulai diberi kutu air tanpa disaring dan mulai dicoba cacing rambut.
  5. Benih sudah dapat dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas setelah berumur 25 hari.
4. PEMBESARAN
  1. Pembesaran ikan dilakukan setelah benih berumur 25 hari.
  2. Benih yang dihasilkan kira-kira 1000 s/d 3000 ekor untuk satu kali penetasan.
  3. Bak yang digunakan berukuran 2 x 1 x 1 m 3 , dan diisi air setinggi 20 – 25 cm.
  4. Untuk pertama kali pembesaran dapat ditebar kurang lebih 300 ekor ikan.
  5. Untuk mengurangi teriknya matahari pada siang hari, di dalam bak diberi tanaman air seperti eceng gondok dan Hidrilla Verticilata. Untuk mencegah masuknya air hujan terlalu banyak, pada bagian atas bak ditutup sebagian dengan seng plastik.
  6. Penjerangan dilakukan setelah benih berada di bak selama sebulan dengan jumlah menjadi 200 ekor
  7. Makanan yang diberikan berupa cacng rambut.
  8. Setelah ikan berumur 5 ~ 6 bulan, ikan sudah dapat diseleksi untuk dijadikan induk, makanan yang diberikan diganti dengan udang kali yang masih segar/hidup, bisa juga diberi udang rebon yang masih segar.
  9. Sepasang induk dapat menghasilkan telur 1000 s/d 4000 butir untuk sekali pemijahan.
5. PENUTUP
Untuk mendapatkan warna yang indah pada ikan Oscar, pemberian makanan harus mengandung zat kapur (chitine) dimulai sejak kecil, seperti kutu air (Moina), Rotifera, cacing rambut, Artemia, udang rebon atau udang kali. Ikan Oscar mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi; untuk ikan yang berumur 4 bulan (berukuran kurang lebih 6 cm) harganya Rp. 500,00 per ekor, sedangkan induk Oscar bisa mencapai harga Rp. 50.000,00 per pasang. Dengan menekuni cara pemeliharaan ikan Oscar ini, dapat menambah penghasil keluarga.

budibaya ikan louhan

Pada tahun 1995, perkawinan persilangan diadakan lebih lanjut dengan Human Face Red God of Fortune, yang menghasilkan jenis baru yang disebut Five-Colors God of Fortune. Karena warnanya yang indah, ikan ini menjadi cepat populer. Penyempurnaaan secara selektif terus berlanjut hingga tahun 1998, ketika Seven-Colors Blue Fiery Mouth (yang juga disebut sebagai Greenish Gold Tiger) yang diimpor dari Amerika Tengah, dan hasil perkawinan silangnya dengan Jin Gang Blood Parrot dari Taiwan. Pembelesteran ini akhirnya menghasilkan generasi pertama hibrida flowerhorn Hua Luo Han, yang kemudian diikuti dengan perkenalan flowerhorn berikutnya.

Berdasarkan jenisnya, Ikan Hias Louhan dibagi menjadi 6 jenis:


  1. CHINWA
  2. CENCU
  3. FLY MARKING
  4. GOLDEN BEST
  5. CLASSIC
  6. FREE HEAD

Kiat Memilih Ikan Hias Louhan Yang Berkualitas
Ciri-ciri Louhan berkualitas baik adalah 
  • Sirip atas bawah dan ekor seimbang
  • Bintik hitam tegas dari pangkal ekor sampai insang
  • Lingkaran warna perak keemasan metalik melingkari bintik hitam
  • Tampak bintik mutiara hampir di seluruh badan
  • Warna dasar tubuh merah cerah dan kuning cerah
  • Sirip dan ekor merekah melebar dan utuh
  • Nongnong di kepala tampak proporsional
  • Mata merah satu lingkaran penuh

CARA BUDIDAYA IKAN HIAS LOUHAN

Hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dalam pembudidayaan atau pemijahan louhan adalah kualitas air yang akan digunakan sebagai media pemijahan. Sumber air yang akan digunakan untuk pemijahan dapat berasal dariair sumur maupun air PAM. Jika pemijahan dilakukan dengan menggunakan air sumur, sebaiknya air sumur diendapkan selama 48 jam seblum digunakan. Jika menggunakan air PAM, sebaiknya kadar klorin dan pH air dinetralkan terlebih dahulu. Penetralan ini dapat dilakukan dengan menggunakan larutan trisulfat 5 ppm.  
Pemijahan louhan dapat dilakukan dalam akuarium atau kolam. Beberapa jenis peralatan yang wajib ada dalam kolam atau akuarium adalah sebagai berikut :
  1. Bak penampungan air
  2. Filter
  3. Aerator
  4. Alat Penampung air
  5. Ornamen dan bebatuan
  6. Lampu UV
Ikan Louhan merupakan jenis ikan yang agresif dan teritorial (mempertahankan daerah kekuasaannya), sehingga ikan ini acap kali berkelahi dengan ikan lain yang ditempatkan dalam satu wilayah dengannya. Meskipun demikian, louhan termasuk ikan yang mudah di ternakan. Untuk dapat melakukan pemijahan, diperlukan louhan betina berukuran minimal 10 cm dan louhan jantan yang lebih besar. 
Perbedaan antara louhan jantan dan betina dapat dilihat dari kedekatan genetiknya. Untuk louhan keturunan Cichlasoma trimaculatum, jika pada sirip punggungnya terdapat bintik hitam maka louhan tersebut berjenis kelamin betina. Apabila pembedaan secara fisik sulit dilakukan, pembedaan jenis kelamin dapat dilakukan dengan cara venting, yaitu mengamati organ kelamin louhan yang bersangkutan. 
Setelah mendapatkan calon induk untuk di pijahkan, letakkan kedua induk tersebut dalam satu akuarium yang telah diberi sekat pemisah dari kaca. Tujuannya agar mereka terbiasa satu sama lain. Ketika louhan betina telah menunjukkan tanda-tanda bertelur, lepaskan sekat pemisah. Setelah sekat pemisah dilepas, amati perilaku kedua louhan. Jika keduanya terus berkelahi, segera pisahkan kedua louhan. Upaya penyatuan kedua louhan dapat dilakukan beberapa minggu kemudian atau dapat juga mengganti pasangannya. 
Jika pemijahan berhasil, amatilah tingkah laku kedua louhan. Jika kedua induk akur dan menjaga telurnya, biarkan mereka tetap bersatu. Jika kedua induk cenderung untuk berkelahi, pisahkan induk jantan dari insuk betina agar induk betina menjaga telur tersebut. Jika induk betina memakan telurnya, pisahkan insuk tersebut dari telurnya.

Louhan termasuk jenis ikan yang mudah pemeliharaannya. Dengan standar pemeliharaan ikan pada umumnya, louhan dapat hidup dan tumbuh dengan baik. Namun, louhan akan semakin menarik, jika dalam pemeliharaanya memperhatikan baik-baik. 
Pemberian Pakan pada Ikan Louhan 

Selain tempat pemeliharaan dan kualitas air, pemberian pakan juga mempengaruhi penampilan louhan. Pakan yang mengandung nutrisi yang tepat, seimbang akan mempercantik penampilan louhan. Pakan louhan ada dua macam, yaitu pakan alami dan pakan buatan. 
Pakan alami dapat berupa jentik nyamuk (cuk), kutu air, udang, ulat jerman, dan cacing. Karena pakan alami kurang higienis, sebagian dicuci atau dibersihkan dari kuman dan bakteri sebelum diberikan kepada louhan. Pakan alami dapat membuat warna ikan louhan semakin cemerlang. 
Sedangkan pakan buatan dapat berupa pelet yang mengandung hormon ata pelet yang mengandung spirulina. pelet yang demikian dapat memicu pertumbuhan warna louhan, sehingga louhan menjadi lebih cemerlang dan indah.
Pemberian pakan buatan mempercepat perkembangan warna louhan. Akan tetapi, pemberian pakan buatan yang berlebihan menimbulkan beberapa efek negatif. Misalnya munculnya warna di tempat yang tidak diinginkan (dibibir dan sirip). Bahkan jika over dosis dapat menyerang lever dan menyebabkna kematian oleh karena itu, pemberian pakan yang bervariasi akan menjamin kecukupan asupan vitamin dan gizi yang diperlukan louhan. 

Jenis Penyakit dan Penanganannya 

Penampilan louhan akan semakin memukau jika didukung dengan kesehatan yang baik. Louhan dapat terkena berbagai penyakit yang akan mengurangi nilai keindahnannya. Penyakit yang biasa menyerang louhan antara lain white spot, mulut bisulan, cacat atau luka, stres, serta kembung dan busuk mulut. 
  1. Penyakit White Spot Pada Ikan Louhan
    White spot atau bintik adalah timbulnya bintik putih pada sisik louhan. White spot disebabkan oleh adanya jamur. Jamur ini muncul karena buruknya kualitas air yang digunakan. White spot merupakan penyakit yang sulit disembuhkan. Oleh karena itu, sebelum louhan terkena white spot, sebaiknya kualitas air yang digunakan selalu dijaga. Pemberian garam ikan ke dalam akuarium juga membantu mencagah munculnya white spot.
  2. Penyakit Mulut Bisulan Pada Ikan Louhan
    Louhan yang terkena mulut bisulan ditandai dengan bengkak merah pada mulutnya. Mulut bisulan dapat terjadi karena serangan Crustaceae (sejenis udang), luka infeksi akibat perkelahian, bakteri atau jamur, dan pakan yang tidak cocok.

    Multu bisulan dapat disembuhkan dengan cara mengisolasi louhan dalam akuarium khusus. Mulut louhan yang bisulan diberi antibiotik. Selama dalam perawatan, puasakan louhan selama 2-3 hari. Setelah itu berikan pakan yang bergizi.
  3. Cacat atau Luka Pada Ikan Louhan
    Cacat atau luka pada louhan dapat terjadi karena berkelahi dengan ikan lain atau karena kualitas air yang jelek. Oenyakit ini dapat disembukan dengan mengisolasi louhan dalam akuarium khusus dan mengobati luka dengan menggunakan antibiotik. Selama dalam perawatan, louhan diberi pakan yang bergizi agar cepat sembuh.
  4. Stres Pada Ikan Louhan
    Jika warna tubuh louhan tiba-tiba memudar, timbul belang hitam, jenong kempes, dan tingkah lakunya pasif, kemungkinan besar louhan tersebut mengalami stres. Louhan dapat mengalami stres karena berbagai hal. Misalnya penempatan akuarium yang salah, pakan yang buruk, takut terhadap musuh, atau sorot lampu dan warna baju.

    Untuk mengatasi stres pada louhan dapat dilakukan beberapa hal. Agar lou han tidak stres, akuarium diletkakan 80 cm di atas lantai, louhan diberi pakan yang sesuai, dipisahkan dari ikan lain, dan dibiasakan menghadapi berbagai macam keadaan agar tidak mudah kaget.
  5. Kembung dan busuk Mulut
    Jika perut louhan membengkak dan berwarna merah, kemungkinan louhan terkena penyakit busuk mulut. Penyakit ini dapat timbul karena pakan yang tidak higenis. Selain menyebabkan kembung merah, pakan yang tidak higenis dapat menyebabkan busuk mulut. Penyakit busuk mulut ditandai dengan bentuk bibir yang membengkak dan jontor.

    Kedua penyakit tersebut dapat disembuhkan dengan cara pemberian obat. Caranya louhan diterapi selama 7 hari dalam air larutan obat antibiotik, antiparasit, dan antijamur. Selama masa terapi louhan tidak diberi makan (dipuasakan). Selain cara tersebut, louhan juga dapt diterapi dengan menggunakan air hangat dan garam ikan. Selama menjalani terapi ini louhan dipuasakn selama 3 hari.

budidaya ikan koi

Di Indonesia, ikan koi mulai populer sejak tahun 1960-an. Saat itu Presiden Sukarno diberi hadiah berbagai macam ikan koi oleh pemimpin Cina. Kemudian Presiden memberikan ikan tersebut kepada para pembudidaya ikan di Batu, Jawa Timur, untuk dikembangbiakan. Benih ini menjadi cikal bakal pengembangan koi lokal.
Meskipun kualitas koi lokal masih dipandang sebelah mata, perkembangan usaha budidaya ikan koi terus berkembang. Usaha budidaya ikan koi berkembang baik di daerah Blitar, Jawa Timur. Dari waktu ke waktu, ikan koi lokal ini mengalami peningkatan kualitas. Pangsa pasar semakin terbuka bagi para pembudidaya dengan semakin mahalnya koi impor. Ikan koi lokal menjadi lebih bersaing dari segi harga.
Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan. Tahapan-tahapannya hampir sama dengan budidaya ikan mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersediaan bibit berkualitas. Kali ini alamtani membahas mengenai langkah-langkah budidaya ikan koi.

Memilih indukan untuk budidaya ikan koi

Memilih indukan memegang peranan penting dalam budidaya ikan koi. Indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus, begitu kira-kira hukum umumnya. Indukan berkualitas biasanya dimiliki oleh penangkar atau para pehobi. Bila kesulitan menemukan indukan yang baik, bisa dengan jalam meminjamnya dari para pehobi.Pehobi biasanya mengoleksi ikan koi yang berkualitas, baik untuk dipelihara sendiri maupun untuk kontes. Namun para pehobi ini rata-rata tidak memiliki keterampilan atau waktu untuk mengawinkan ikannya. Padahal, untuk menjaga agar ikan tetap bugar salah satunya harus dikawinkan jika telah tiba waktunya.
Di sini pembudidaya bisa kerja sama dengan pemilik ikan. Dimana pemilik diuntungkan karena ikannya bisa dikawinkan dan pembudidaya bisa mendapatkan keturunan berkualitas. Sebagai imbalannya, biasanya si pemilik dipersilakan memilih satu atau dua ekor ikan hasil perkawinan.
Selain keturunan atau sifat genetis, calon indukan ikan koi harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Umur ikan sudah cukup matang, lebih dari 2 tahun
  • Memiliki jenis yang sama atau mendekati, misalnya kohaku dengan kohaku
  • Bentuk tubuh ideal, dari atas tampak seperti torpedo
  • Gaya berengang tenang dan seimbang
  • Warna cemerlang dan kontras
  • Sehat, gerakannya gesit tidak banyak diam di dasar kolam.
  • Indukan jantan dan betina telah matang gonad
Panduan teknis budidaya ikan koi

Pemeliharaan indukan ikan koi

Sebaiknya calon indukan ikan koi dipelihara dalam kolam khusus. Kedalaman kolam setidaknya 150 cm, lebih dalam lebih baik. Kepadatan kolam juga harus diperhatikan, kolam berukuran 4×5 meter maksimal diisi 20 ekor indukan betina atau 40 ekor indukan jantan. Hal ini karena indukan betina biasanya lebih besar dari indukan jantan.
Indukan betina dan jantan dipelihara dikolam yang berbeda, manfaatnya agar saat dipijahkan indukan tidak perlu mengalami pemberokan lagi. Secara umum pemeliharaan kolam indukan sama saja dengan pemeliharaan kolam pembesaran.
Pakan yang diberikan berupa pelet berukuran 8 mm, asumsinya ikan koi yang berumur lebih dari 2 tahun sudah berukuran minimal 60 cm. Jumlah pakan yang diberikan sekitar 3-5% dari bobot tubuhnya dalam satu hari. Frekuensi pemberian pakan 2-4 kali.

Pemijahan ikan koi

a. Tempat pemijahan

Sebaiknya kolam pemijahan terbuat dari semen dan permukaannya diplester. Hal ini untuk menjaga agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat proses pemijahan. Ukuran kolam variatif, biasanya sekitar 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.
Kolam harus memiliki saluran masuk dan keluar. Pada kedua saluran tersebut harus dipasang saringan halus. Tujuannya agar tidak ada hama penganggu yang masuk ke kolam dan telur atau larva hasil pemijahan tidak hanyut ke luar kolam.
Sebelum di isi air, kolam harus dijemur dan dikeringkan terlebih dahulu. Gunanya untuk memutus siklus bibit penyakit yang mungkin ada dalam kolam. Air yang dipergunakan untuk mengisi kolam hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam.
Ikan koi senang menempelkan telurnya pada media yang ada dalam kolam. Oleh karena itu, sediakan kakaban yang terbuat dari ijuk atau bisa memanfaatkan tumbuhan air. Untuk memperkaya kadar oksigen pasang aerotor pada kolam pemijahan.

b. Proses pemijahan

Setelah kolam pemijahan siap, masukkan indukan ikan koi betina terlebih dahulu. Pemijahan biasanya berlangsung malam hari, sehingga induk betina bisa dimasukkan pada sore hari. Biarkan indukan betina beradaptasi dengan kondisi kolam agar tidak stres.
Setelah 2 hingga 3 jam, indukan jantan bisa dilepaskan di kolam pemijahan. Jumlah indukan jantan yang dimasukkan 3 hingga 5 ekor. Hal ini untuk menghindari kegagalan dalam pemijahan dan semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi. Sebenarnya bisa saja menggunakan hanya satu jantan apabila ukuran si jantan cukup besar. Namun resiko kegagalannya lebih tinggi.
Pemijahan biasanya berlangsung sekitar pukul 11 malam hingga dini hari sebelum matahari terbit. Selama masa itu akan terjadi aksi kejar-kejaran, dimana si betina akan menyemprotkan telurnya pada kakaban. Setelah telur menempel indukan jantan akan menyemprotkan spermanya untuk membuahi telur tersebut.
Setelah proses pemijahan selesai, segera angkat indukan-indukan tersebut dari kolam pemijahan. Apabila induka dibiarkan di kolam dikhawatirkan akan memakan telur-telur tersebut. Biarkan telur-telur yang ada di kolam untuk menetas.

c. Penetasan larva

Telur-telur yang menempel pada kakaban atau tanaman air harus terendam dalam air. Oleh karena itu berikan pemberat pada kakaban. Pada keadaan normal, suhu sekitar 27-30 derajat celcius, telur akan menetas dalam waktu 48 jam. Jika suhu air terlampau dingin penetasan akan lebih lama. Bila terlampau panas telur bisa membusuk.
Setelah telur menetas kakaban atau tanaman air bisa diangkat. Larva yang baru menetas masih menyimpan persedian makanan yang bisa bertahan hingga 3-5 hari. Apabila persediaan makanan sudah habis burayak ikan koi mulai membutuhkan pakan.
Pakan yang bisa diberikan pada burayak umur 5 hari adalah kuning telur yang telah direbus. Kemudian kuning telur tersebut dilumatkan dan dicampur dengan air. Perhatikan pemberian pakan jangan sampai berlebihan dan mengotori air kolam. Bila ada sisa pakan segera dibersihkan.
Beberapa penangkar tidak menganjurkan pemberian pakan kuning telur karena mudah membuat kolam kotor dan menyebabkan kematian massal. Sebenarnya yang paling diinginkan burayak adalah pakan hidup. Oleh karena itu bisa diberikan kutu air (daphnia dan moina) yang telah disaring. Penyaringan kutu dilakukan hingga burayak berukuran 1 cm.
Bila sudah lebih besar bisa diberikan kutu yang tidak disaring atau udang artemia. Cacing sutera bisa diberikan bila ukuran burayak sudah mencapai 1,5 cm. Pemberian pakan tersebut berlangsung hingga burayak berumur 3 minggu. Setelah itu, ikan dipindahkan ke kolam pendederan.

d. Pendederan

Kolam pendederan adalah kolam untuk memelihara ikan koi hingga berumur 3 bulan. Pada umur ini biasanya ukuran ikan koi telah mencapai 15 cm. Ukuran kolam 3×4 dengan kedalaman 40 cm bisa menampung 250-300 ekor anak ikan koi.
Pada fase ini, pelet sudah bisa diberikan sebagai pakan ikan. Berikan pelet berukuran kecil berukuran 250 mikron. Satu ons pelet cukup untuk 1000 ekor ikan koi. Pemeberian pakan dilakukan 2 kali sehari. Untuk membentuk warna berikan sesekali cacing sutera atau udang artemia.
Setelah anak ikan berumur 3 bulan, bisa diberikan pelet kasar sesuai takaran. Berikan pelet hingga ikan kenyang. Bila dalam tempo 5 menit pakan tidak dimakan dan tersisa di kolam berarti ikan sudah kenyang. Pemberian pelet dilakukan 2-3 kali sehari.

Penyortiran ikan koi

Penyortiran budidaya ikan koi
Penyortiran ini berguna untuk menentukan tingkat harga. Ikan koi yang berkualitas tentunya dihargai lebih tinggi. Penyortiran dalam budidaya ikan koi sudah bisa dilakukan sejak ikan berumur 1 bulan. Pada umur tersbeut ikan cukup kuat untuk dipindah-pindahkan. Atau kalau ingin lebih aman, lakukan setelah ikan berumur 3 bulan.
Faktor-faktor penyortiran didasarkan pada ukuran badan, bentuk dan kualitas warna. Ikan koi digolongkan berdasarkan ukurannya, kecil dengan yang kecil dan ukuran besar dengan yang besar.
Sedangkan bentuk badan dipilah dari bentuk yang tidak bagus. Bentuk badan yang bagus harus proporsional. Badannya membulat seperti peluru tidak terlalu panjang. Siripnya simetris dan gerakannya tenang tapi mantap.
Pemilahan juga dilakuan terhadap ikan yang warnanya cerah dan memiliki garis batas yang tegas. Koi yang baik memiliki batas warna yang kontras. Tidak ada gradasi warna pada batas-batasnya. Untuk seleksi lebih lanjut terdapat standar internasional kualitas ikan koi berdasarkan jenisnya.


budidaya ikan arwana

 


Ikan Arwana adalah salah satu jenis ikan eksotis yang digemari oleh banyak orang sebagai ikan hias. Meski berlabel sebagai ikan hias, akan tetapi Arwana adalah ikan yang ganas, dan justru di situlah letak keunikan ikan ini sehingga mempunyai banyak sekali penggemar. Ada beberapa jenis ikan Arwana yang bisa kita temui untuk dipelihara, beberapa jenisnya yaitu jenis ikan Arwana Super Red yang memiliki tampilan sangat cantik berwarna merah, jenis ikan golden Arwana yang juga sangat cantik, dan jenis ikan Arwana Silver yang bertampang ganas dan elegan.

Bisnis Budidaya Ikan Arwana

Karena termasuk jenis ikan eksotik yang disukai oleh banyak orang, harga jual ikan Arwana terbilang cukup tinggi. harganya sangat bervariasi tergantung jenis ikan Arwana itu sendiri dan juga keunikan yang dimiliki oleh ikan tersebut. Oleh sebab itu, budidaya ikan Arwana bisa menjadi sebuah lahan bisnis yang menjanjikan, mengingat nilai jual ikan Arwana juga termasuk stabil. Bagi Anda yang ingin mencoba, berikut akan kami sampaikan beberapa tips mengenai teknik budidaya ikan Arwana. Memelihara ikan Arwana tidaklah sulit, demikian juga dengan cara beternak ikan ini, asalkan kita mengerti tekniknya.

Budidaya Arwana di Akuarium

Budidaya ikan Arwana tidak hanya bisa dilakukan di kolam-kolam pembibitan, dimana untuk membuatnya kita memerlukan lahan khusus dan biaya yang cukup besar. Akan tetapi kita juga bisa menggunakan media akuarium untuk melakukannya. Akuarium yang akan kita gunakan harus berukuran cukup besar dan memiliki fasilitas-fasilitas penunjang yang layak untuk proses beternak ikan, seperti pengatur suhu udara, alat untuk sirkulasi air, dan juga pemancar gelembung-gelembung udara untuk menyediakan oksigen di dalam air.

Cara Beternak

Kita bisa mendapatkan bibit dengan cara membeli bibit kualitas unggul (berupa larva) maupun melakukan proses pembenihan sendiri jika mempunyai indukan yang baik. Ikan Arwana yang masih menjadi larva diberikan pakanberupa cacing darah dan juga nutrisi-nutrisi buatan secara teratur. Selanjutnya setelah mereka mencapai panjang sekitar 10 cm, bisa mulai diberi makan berupa ikan runcah ataupun udang-udang kecil.
Untuk berhasil dalam beternak Arwana, memang dibutuhkan keterampilan sehingga kita dituntut untuk memahami betul teknik beternak yang baik. Terapan budidaya dengan cara ternak yang tepat akan dapat mengoptimalkan hasil sekaligus meminimalisir kegagalan. Oleh karena itu, sangat penting bagi semua pelaku budidaya ikan Arwana untuk mempelajarinya terlebih dahulu secara seksama sebelum benar-benar menjalankan bisnis ini.

Proses Pembesaran

Selanjutnya ikan-ikan yang tengah mulai dewasa terus kita pelihara di dalam akuarium dengan peralatan-peralatan standar yang telah kita sebutkan tadi. Perlu diingat bahwa kita harus mengukur perbandingan antara besarnya akuarium dengan jumlah ikan di dalamnya dengan seksama agar proses pembesaran ikan berjalan dengan baik. Kita juga harus menjaga supaya lingkungan sekitar akuarium tenang, karena jika ikan tidak tenang mereka akan tertekan dan panik sehingga saling bertabrakan.
Apabila ikan sering panik dan saling bertabrakan maka akan menyebabkan tubuh ikan terluka. Luka-luka tersebut sebenarnya bisa pulih sendiri dengan proses regenerasi yang dialami ikan, namun tidak jarang juga luka-luka tersebut menjadi kecacatan yang menyebabkan keindahan ikan berkurang ketika telah dewasa.
Selama proses pembesaran ikan, perawatan yang perlu kita lakukan yaitu menjaga kualitas air agar tetap kondusif, memberi pakan-pakan yang bermutu, memberikan vitamin ikan untuk memastikan kebutuhan nutrisi ikan terpenuhi, dan juga menjaga kesehatan air agar ikan tidak terserang penyakit. Itulah beberapa hal mendasar mengenai cara budidaya ikan Arwana di akuarium. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua.

budidaya ikan neon tetra


















Cara Pemijahan Budidaya Ikan Neon Tetra adalah cara memperbanyak jumlah ikan hias neon tetra baik untuk hiasan sendiri ataupun untuk dijual. Ikan neon memiliki gerakan yang cukup cepat dan termasuk ikan yang agresif. karena bentuk tubuh yang bertipe torpedo jenis ikan ini termasuk perenang cepat di ukuran yang sejenis. Ikan neon didatangkan dari  Amerika Latin dimana penyebarannya meliputi seluruh system irigasi sungai Amazon, Brazil. 

Ikan neon merupakan salah satu komoditas ekspor yang banyak diminta oleh eksportir. Selain itu budidaya ikan ini tergolong cepat, mulai dari tahap penetasan sampai dengan siap jual. Biasanya petani menggunakan akuarium untuk membudidayakan ikan ini mulai dari skala kecil hingga skala menengah. Ikan ini termasuk jenis omnivora dimana pakannya dapat berupa pakan alami seperti Daphnia, cacing tubifeks atau pakan buatan.

Berikut Perbedaan jenis- jenis ikan neon, berdasarkan suhu usia, jumlah telur dan umur :

Jenis TetraNama LatinSuhupHPanjangUsia ReproduksiJumlah telurUmur Hidup
NeonParacgeirodon Innesi20-265,5-6,5< 4 cm6-12 bulan80-1803-5 Tahun
CardinalParacgeirodon Axelrodi22-265,5-6,5< 4 cm6-12 bulan80-1803-5 Tahun
Serpae tetraEques Hyphessobrycon22-265,5-6,5< 4 cm6-12 bulan80-1803-5 Tahun
Red Phantom TetraHyphessobrycon sweglesi23-286,5-7< 5 cm6-12 bulan180-4003-5 Tahun
Black PhantomHyphessobrycon megalopterus23-286,5-7< 5 cm6-12 bulan180-4003-5 Tahun
Rosy TetraHyphessobrycon Rosaceus24-285,5-7,5< 5 cm6-12 bulan180-4003-5 Tahun
Bleeding Heart TetraHyphessobrycon Erythrostigma23-286,5-7< 5 cm6-12 bulan180-4003-5 Tahun
Emperor TetraNematobrycon palmeri23-286,5-7< 5 cm6-12 bulan100-2983-5 Tahun
Rummy Nose TetraHemigrammus rhodostomus26-336,4-7<5 cm6-12 bulan100-2993-5 Tahun
Flame TetraHyphessobrycon flammeus22-275,8-7,8< 4 cm6-12 bulan100-3003-5 Tahun

Cara Pembenihan Budidaya Ikan Neon Tetra
Memilih Indukan
Cara membedakan jantan dan betina adalah sebagai berikut:

Induk jantanInduk betina
memiliki tubuh rampingBulat Pendek
Garis warna neon lurusBagian perut gemuk
Gerakan lebih lincah dibandingkan betinaGaris warna neon bengkok
Bentuk Tubuh Agak PanjangGerakan lebih lamban dibandingkan jantan


Persiapan Tempat Pemijahan Budidaya Ikan Neon Tetra
  • Air harus steril dan bersifat asam (pH lebih kecil dari 6,4)
  • Air hujan ditampung dan didiamkan sampai 1- 2 minggu.
  • Senang pada tempat yang gelap.
  • Suhu sekitar 20°C
  • Tempat yang dipergunakan untuk membiakkan, ikan tersebut dibersihkan terlebih dahulu dan dicuci dengan tawas.
  • Tetesi dengan air rendaman kayu asam.
  • Aquarium atau kolam tembok
  • Masukkan air hujan tersebut kedalam tempat pemijahan.
  • Tetesi dengan air rendaman kayu asam
  • Didiamkan 2 ~ 3 hari.
  • Masukkan tanaman atau daun-daunan untuk meletakkan telur neon tetra tersebut.


Cara Pembenihan  Budidaya Ikan Neon Tetra
  • Masukkan induk tetra yang telah dipisahkan terlebih dahulu.
  • Tutuplah tempat tersebut dan berilah lubang cahaya sedikit agar supaya dapat melihat gerak-gerik ikan tersebut.
  • Jika terlihat jantan dan betina saling berkejar-kejaran, maka + 3 hari kemudian sudah terlihat telur-telur yang menempel pada daun atau akar yang telah disediakan.
  • Pindahkan induknya dan ditutup dengan kain hitam hingga tidak ada cahaya yang masuk.
  • Selama + 3 hari telur neon tetra tersebut menetas.
  • Anak ikan ini dapat diberi makanan infusoria yakni bakteri pembusuk pada daun kubis/kol yang dibusukkan setetes demi tetes.
  • Setelah + 2 – 3 minggu penutup sudah boleh dibuka kembali.
  • Kemudian akan terlihat anak-anak ikan tetra.
  • Pembenihan Tetra ini sebaiknya dilakukan di tempat yang kondisinya lembab dan dingin.

































































































































































budidaya ikan hias tiger

Ikan Sumatera (Tiger Barb), sesui dengan namanya ikan ini memang berasal dari sumatra, ciri ikan ini tampak jelas, badannya memanjang, pipih ke samping. Pada tubuhnya yang berwarna kuning keperakan terdapat empat buah garis berwarna hitam secara vertikal . satu buah di bagian kepala melewati mata dan tutup insang, dua buah di bagian badan, dan satu buah lagi di pangkal ekor.
Ikan Sumatera gerakannya lincah dan aktif berenang. Ikan ini tergolong pendamai tetapi bila sudah mencapai usia dewasa ikan ini agak sedikit usil dan suka menggejar ikan lain jadi jangan heran bila dipelihara bersama ikan lain dalam satu akuarium akan ada ikan yang ekor atau sisiknya pada rusak akibat keusilan ikan sumatera ini. Ikan ini cukup rakus, segala jenis pakan alami atau pakan buatan tak pernah ditolaknya.

Parameter Ikan Sumatera Barb

SuhupHOksigenJumlah TelurUmur Indukan
23-28 Derajat6-7,5>3200-500> 3 bulan

Persiapan saran pemijahan
  • Ikan dewasa  Panjangnya bisa mencapai 6 cm dapat dipijahkan secara massal atau berpasangan pada tempat yang tidak terlalu luas. Tempat pemijahan berupa bak semen atau akuarium dilengkapi dengan substrat atau tanaman air sebagai tempat menempelkan telur.
  • Toleransinya terhadap suhu , yaitu sekitar 20 – 60oC, pH netral sampai basa. Suhu optimal untuk pemijahannya 25oC dan kesadahan rendah, tinggi air dalam bak lebih kurang 30 cm, untuk mencegah jamur pada telur nanti sebaiknya air pada bak pemijahan diberikan obat anti jamur/methylene blue dengan konsentrasi rendah .
Pemilihan induk
  • Umur calon induk sama dengan 3 bulan atau lebih, panjang . 
  • Induk betina bila telah matang kelamin perutnya membulat serta lembek jika diraba, warna tubuhnya biasa saja. 
  • Sebaliknya, ikan jantan lebih ramping dan warna tubuhnya mencolok. Ikan jantan yang telah matang kelamin sering berubah warna.
Pemijahan induk
  • Substrat/Tanaman air hydrilla yang telah dicuci bersih dimasukan kedalam bak pemijahan. Induk hasil seleksi dilepaskan sore hari dengan perbandingan jantan dan betina 1 : 1.
  • Pemijahan mulai terjadi malam atau pagi hari sebelum jam 10. 
  • Substrat/Tanaman air sebagai tempat menempel telur harus dikontrol untuk mengetahui ikan sudah bertelur atau belum. 
  • Hal ini sangat penting karena telur sangat kecil dan berwarna bening ,selesai pemijahan induk segera ditangkap dan dipindahkan ke tempat lain, sedangkan telur yang menempel pada tanaman air tetap dibiarkan pada bak pemijahan sampai menetas. 
  • Telur akan menetas dalam waktu 2 hari. Paling lambat 3 hari .
Pemeliharaan larva
  • Pada minggu pertama, larva diberi infusoria,rotifera atau kutu air saring karena masih lemah, belum aktif, dan alat pencernaannya belum terbentuk sempurna. 
  • Memasuki minggu ke tiga, benih sudah lebih kuat serta aktif makapakan sudah dapat ditambah dengan pakan buatan. Pakan tambahan berupa tepung pelet halus atau cacing sutera dapat diberikan sampai akhir pemeliharaan untuk mempercepat pertumbuhan ikan umur 2 bulan ikan sudah bisa dipanen dan dipasarkan.