ikan

ikan

Minggu, 20 Maret 2016

Pengusaha Ikan Hias Raup Omzet Jutaan

Berawal Dari Hobi Menjadi Peluang Usaha Yang Prospektif

Berangkat dari hobi memelihara ikan hias, Abdul Hadi, warga Desa Brumbungan Lor, Kecamatan Gending, Kabaupaten Probolinggo sukses menjadi jutawan. Kini omzet budidaya ikan hias yang dikelola Hadi mencapai sekitar Rp 3,5 juta/minggu.
Berkat kesuksesannya membudidayakan ikan hias jenis koi, Hadi pun akrab dipanggil Hadi Koi. Tidak hanya sukses untuk dirinya sendiri, Hadi pun bisa membuka lapangan kerja bagi sejumlah warga.

“Saya tidak pernah kepikiran untuk menjalani bisnis ikan hias. Tetapi sejak dulu memang hobi ikan hias. Nah melihat peluang usaha ikan hias menguntungkan, saya langsung menjalani usaha ini,” ujarnya, Rabu (20/1).
Pria kelahiran Sumenep, 10 Maret 1974 ini mengaku, merintis usaha ikan hias sejak 2004 silam. Berawal dari satu kolam dengan modal hanya Rp 300 ribu, ia meraup omzet penjualan awal Rp 400-600 ribu per minggu.
Hadi mengatakan, di awal usahanya ia terlambat menggandeng Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanla) Kabupaten Probolinggo. “Kalau gak tahu ilmunya banyak ikan yang mati.
Tetapi alhamdulilah setelah mengikuti pelatihan budidaya ikan hias tahun 2013 lalu, hasil usaha ikan makin membaik,” ujarnya.
Saat ini, Hadi memiliki 6 unit kolam dengan 63 jenis ikan hias. Ikan-ikan hias yang dihasilkan Hadi dijual ke para penjual keliling yang tergabung dalam grup Alexzer.
“Untuk sementara kami hanya mengutamakan penghobi ikan hias lokal saja,” katanya.

PEMBENIHAN IKAN HIAS CORYDORAS

1. Pendahuluan
Corydoras merupakan salah satu jenis ikan hias air tawar yang banyak diminati pecinta ikan hias dan mempunyai peluang ekspor. Selain digunakan sebagai ikan hias air tawar, juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetik di negara maju.
Walaupun ikan ini berasal dari Amerika Selatan, tetapi sejak lama telah berhasil dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini dikenal mudah pembudidayaannya.
2. Ciri Morfologi
Bentuk tubuh pendek dan gemuk, punggung lebih melengkung dibandingkan dengan perut, kedua sisi ikan dilengkapi dengan lempengan seperti tulang yang tersusun dalam dua baris, mempunyai dua pasang kumis yang terletak di rahang atas dan rahang bawah serta ukuran tubuh dapat mencapai 12 cm.
Ikan Corydoras dapat dibudidayakan di kolam yang kandungan oksigen di dalam airnya rendah. Kondisi lingkungan cocok untuk jenis ikan ini adalah: pH 6-8, suhu 21.5-28 O C.
3. Prasarana dan Sarana
Dalam pemeliharaan ikan Corydoras diperlukan sarana berupa bahan dan alat, yaitu :
a. Induk ikan Corydoras betina dan jantan
b. Wadah pemeliharaan berupa :
~ Bak pemeliharaan induk jantan dan betina secara masal, sekaligus sebagai tempat pemijahan, atau akuarium yang berukuran 60x40x40 cm.
~ Bak pemeliharaan larva dan benih secara masal
c. Pakan
~ Pakan induk berupa cacing tubifex atau Chironomous serta jentik nyamuk.
~ Pakan larva berupa nauplii artemia
~ Pakan untuk pembesaran ikan Corydoras hingga siap dipasarkan adalah cacing tubifex
4. Kegiatan Operasional
4.1 Pemeliharaan Induk
Ikan Corydoras mulai dapat dipijahkan minimal pada umur delapan bulan. Pakan yang terbaik diberikan pada masa pemeliharaan induk adalah pakan yang banyak mengandung zat chitin seperti larva nyamuk yang baik untuk perkembangan telur. Selain itu karena Corydoras bersifat 'bottom feeder' maka ikan ini lebih responsif pada jenis makanan seperti cacing tubifex atau chironomus.
Cara termudah untuk membedakan jenis kelamin adalah dengan melihat bentuk tubuh. Ikan jantan mempunyai bentuk tubuh seperti terpedo, bagian dari belakang insang meruncing hingga ke ekor. Tubuh lebih langsing dan ukurannya lebih kecil daripada betina, dan sirip dorsal ikan jantan terlihat lebih runcing. Tubuh ikan betina berukuran lebih besar dibandingkan dengan ikan jantan, dan perutnya yang tampak membundar berisi telur.
4.2. Pemijahan
Pemijahan dilakukan secara masal di bak semen, bak fiber atau akuarium dengan perbandingan induk betina : jantan l : 2 atau 1:1. Penggantian air dilakukan setiap hari, untuk menjaga kualitas air media pemijahan.
Corydoras mempunyai tipe bertelur dengan menempelkan telurnya pada suatu substrat yaitu : lempengan kaca, potongan paralon (PVC), ubin keramik atau lempengan batu.
Ikan Corydoras mengeluarkan telurnya secara parsial, sehingga setiap hari dapat ditemukan substrat yang ditempeli telur. Setiap induk mampu menghasilkan 200-350 butir telur. Selanjutnya substrat yang dipasang diambil untuk ditetaskan pada wadah penetasan telur.
4.3. Penetasan telur
Telur yang menempel pada substrat selanjutnya ditetaskan di dalam akuarium . Telur akan menetas dalam waktu enam hari. Selama penetasan telur, media pemeliharaan diberi obat anti jamur antara lain methylene blue 0.1 ppm. Derajat penetasan telur berkisar 60-70%. Larva ikan Corydoras dipelihara di akuarium tersebut sampai berumur tujuh hari dengan pemberian pakan berupa nauplius artemia.
4.4. Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan pada wadah berupa fiber glass atau bak semen sampai ukuran S (Small=kecil) dengan padat penebaran 20-30 ekor/liter. Selama satu Bulan mencapai ukuran M (Medium=sedang) yaitu dengan padat penebaran 10-15/liter dan siap untuk dipasarkan.
Pemeliharaan selanjutnya lebih diarahkan ke pengadaan calon induk, karena biasanya pada ukuran L (Large=besar) permintaan pasar cenderung menurun. Padat penebaran pada masa pemeliharaan dari ukuran M ke ukuran L adalah 5 ekor/liter.
Pakan yang diberikan selama pemeliharaan ikan sampai siap dipasarkan berupa cacing tubifex.
4.5. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Beberapa jenis parasit yang sering menyerang ikan Corydoras ini adalah : Trichodina sp, Epistylis, Glossatella sp dan Chillodonella sp. Sedangkan bakteri yang menyerang biasanya merupakan infeksi sekunder yang terjadi akibat luka karena penanganan, atau serangan parasit yang mengakibatkan terjadinya luka. Jenis bakteri yang ditemukan adalah Aeromonas hydrophilla.
Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit parasit adalah menggunakan formalin 25 ppm, garam 500 ppm. Sedangkan untuk penyakit bakterial menggunakan Oxytetracycline 10 ppm dengan cara perendaman.
 

budidaya ikan predator



Di antara berbagai jenis ikan hias predator yang ada di pasaran saat ini, jenis Chicla Monoculus adalah jenis yang banyak diminati. Selain karena warnanya yang indah, bentuknya yang gagah dan juga gesit membuat ikan ini dapat memikat hati para kolektor ikan hias di Tanah Air.

Herry menyebutkan, untuk dapat mengembangkan jenis ikan yang banyak hidup di Sungai Amazone ini tidaklah mudah. Karena selain dibutuhkan pengetahuan dan pengalaman yang cukup, juga diperlukan ketelitian dalam pemeliharaannya.

Dikatakan Herry, sebelum memulai usaha ini ada beberapa hal yang perlu disiapkan dan diperhatikan. Yang pertama soal wadah atau tempat budidaya, yang bisa menggunakan beberapa jenis wadah seperti akuarium, kolam bak semen, kolam terpal/plastik, bak fiber glass yang penting tidak bocor dan dengan ukuran yang beragam.

Setelah menyiapkan tempat budidaya, langkah berikutnya yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan air dengan suhu, derajat keasaman (pH), kesadahan air, kandungan oksigen terlarut dan kecerahannya yang telah di sesuaikan dengan habitat asli ikan ini. Biasanya ikan jenis Cichla Monoculus ini hidup di air dengan suhu antara 28 °C, pH 7-8, oksigen terlarut > 3 ppm dan kecerahan air 30-60 cm.

“Sumber air untuk budidaya ikan ini dapat menggunakan air tanah dengan kandungan oksigen terlarutnya cukup dan gas-gas yang lain hilang. Untuk membuat pH yang sesuai dengan kehidupan ikan, dapat dilakukan dengan memberikan kapur pertanian atau kapur bordo dengan dosis secukupnya,” ujar Herry.

Selain itu, untuk kesadahan air yang menunjukkan kandungan mineral seperti kalsium, magnesium dan seng juga perlu di perhatikan. Tinggi kesadahan sangat dipengaruhi oleh kondisi sekitar seperti jenis tanaman sekitar sumber air dan mikroorgnisme, Kesadahan atau kekerasan air yang ideal untuk budidaya ikan hias air tawar berkisar antara 70-100 HD.

Setelah kondisi air sesuai dengan habitat aslinya maka langkah berikutnya ialah mempersiapkan indukan ikan. Indukan yang siap pijah biasanya berusia 2 tahun. Untuk satu wadah akuarium standar ukuran  2 m x 50 cm x 50 cm diisi dengan 5 indukan yang terdiri dari 3 jantan dan 2 betina. Setelah di satukan, biasanya indukan yang telah siap kawin akan langsung mencari pasangannya dan melakukan pemijahan, nantinya induk betina akan mengeluarkan telur seukuran butiran pupuk urea.

Setelah kurang lebih 1 minggu, telur akan menetas menjadi larva seukuran ujung jarum dan pada saat itu indukan sebaiknya di angkat atau di pisahkan dari larva atau burayak. Setelah dipisahkan, burayak diberi makan berupa kutu air atau artemia yang bisa di dapatkan dengan mencari di alam atau membeli di pusat penjualan ikan yang ada di sekitar.

Proses pemberian pakan artemia dilakukan selama satu bulan, setelah itu pada bulan  kedua dilanjutkan dengan memberi pakan cacing rambut selama sekitar satu bulan. Setelah itu, ikan yang sudah tumbuh dewasa bisa diberi pakan ikan kecil sebagai pakan utama secukupnya pada pagi, siang dan sore hari. Dan pada usia 3 bulan ikan jenis Cichla Monocolus ini sudah dapat dijual.

“Selama proses pembesaran, kebersihan wadah harus diperhatikan. Karena bila wadah tidak bersih maka ikan akan mudah terserang jamur atau bakteri yang bisa menyebabkan kematian pada ikan. Untuk menanggulanginya selain melakukan pengurasan rutin juga air di dalam akuarium di berikan Methelin Blue sebanyak 10 tetes per 100 liter air,” papar Herry.

Menyoal kendala budidaya, kata Herry, sejauh ini yang kerap dialaminya adalah kematian ikan yang kadang tak bisa dihindari. Cara untuk mencegahnya, lanjut Herry, yakni dengan mengikuti prosedur dari perawatan ikan-ikan hias tersebut, seperti membersihkan kolam 2 kali seminggu, memberi pangan yang cukup dan memberikan garam ikan agar kebersihan kandungan air tetap terjaga.

Kamis, 17 Maret 2016

budidaya ikan platy

Ikan hias air tawar yang satu ini adalah jenis ikan hias air tawar yang tergolong mudah dikembangbiakkan dan dipelihara, karena ikan hias air tawar ini memiliki harganya yang relatif terjangkau. Ikan hias jenis platy merupakan jenis ikan hias yang memijah (kawin) secara alami tanpa campur tangan manusia. 

Jenis - jenis ikan hias platy diantaranya adalah platy koral, platy pedang, platy longfin, platy black molly, platy beecolour, platy verivera. Semua jenis ikan hias platy tersebut memiliki cara yang sama dalam membudidayakannya.

Ikan hias platy memili sifat yang tenang sehingga dalam memeliharanya dapat dicampur dengan ikan hias air tawar jenis lain, akan tetapi ikan hias ini memiliki sifat kanibalisme atau suka memakan anaknya sendiri, terutama bila makanannya kurang terpenuhi.

Adapun tahapan budidaya ikan platy sebagai berikut :

  • Persiapan Bak Pemijahan
  • Persiapan Induk
  • Proses Pemijahan
  • Pendederan Larva

  • Persiapan Bak Pemijahan. 

Sebelum melakukan pemijahan, terlebih dahulu melakukan pengeringan bak pemijahan dengan tujuan untuk menghilangkan bibit penyakit yang tersisa di dalam bak, selain itu melakukan perbaikan saluran inlet
& outlet dan pemasangan waring. Setelah seluruhnya siap barulah dilakukan pengisian air. 

  • Persiapan Induk

Induk ikan hias jantan kurang lebih berumur 5-7 bulan, kondisi sehat ditandai dengan pergerakan yang lincah dan berenang yang normal sedangkan untuk induk betina berumur 7-8 bulan dengan kondisi yang sehat, pergerakan lincah dan ciri-cir induk betina yang siap kawin ditandai dengan perutnya yang membesar. 

  • Proses Pemijahan

Perbandingan induk jantan dan induk betina ikan hias platy ialah 1:3, selama dipijahkan induk-induk ini harus diberi makan yang cukup agar tidak terjadi proses kanibalisme. Proses pemijahan terjadi selama 24 jam biasanya ditandai dengan induk jantan mengejar-ngejar induk betina dan keesokan harinya akan terlihat larva berkeliaran dipinggir bak. Dari 1 pasang induk ikan hias platy dapat menghasilkan antara 50-70 ekor anak ikan. 
  • Pendederan (pemeliharaan larva)
Bak pendederan biasanya berukuran 2x3 m, bak ini sebelum dimasukan larva harus dilakukan pemupukan bak terlebih dahulu dengan dosis 250 gram/m2, setelah dipupuk lalu dimasukan bibit daphnia yang nantinya akan menjadi pakan alami bagi larva ikan.

Selama pakan alami di dalam bak pemeliharaan larva masih tersedia maka tidak perlu diberikan pakan tambahan akan tetapi jika pakan alami di dalam bak pemeliharaan sudah habis, maka dapat diberikan pakan tambahan berupa Hi-Provit yang kandungan proteinnya tinggi dan baik untuk larva ikan. Pemberian pakan biasanya dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, siang dan sore hari. 

budidaya ikan molly

BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY

BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR
IKAN MOLLY (POELICIA LATIPINNA SAILFIN MOLLY)”
 
PENDAHULUAN
Ikan hias cukup dikenal oleh masyarakat sebagai hiasan aquarium. Perkembangan ikan hias di Indonesia mengalami kemajuan yang terus meningkat, terutama ikan hias air tawar asli Indonesia. Dari sekian banyak jenis Ikan hias, tidak semuanya telah dapat dibudidayakan. Dalam menternakkan ikan hias harus diperhatikan bahwa masing-masing jenis mempunyai sifat dan kebiasaan hidup yang berbeda-beda, misalnya dalam cara pemijahan, bertelur ataupun menyusun sarangnya.
Ikan Molly (Poelicia latipinna Sailfin molly) adalah salah satu komoditi ikan hias air tawar di Indonesia. Ikan Molly termasuk dalam jenis ikan “live brearer” (melahirkan). Ikan ini bersifat omnivore. Ukuran tubuhnya relatif cukup besar, maksimal sekitar 12 cm. Hingga kini sudah banyak varietas yang beredar di pasaran dengan warna dan bentuk tubuh yang beragam akibat persilangan dan mutasi. Molly balon, misalnya, yang bertubuh seperti bola akan tampak sangat bagus seperti maskoki mini bila ukurannya sudah besar.

CIRI-CIRI INDUK JANTAN DAN BETINA
Induk Jantan
1. Mempunyai gonopodium (berupa tonjolan dibelakang sirip perut) yang
merupakan modifikasi sirip anal yang berupa menjadi sirip yang panjang.
2. Tubuhnya ramping
3. Warnanya lebih cerah
4. Sirip punggung lebih panjang
5. kepalanya agak besar

Induk Betina
1. Dibelakang sirip perut tidak ada gonopodium, tetapi berupa sirip halus.
2. Tubuhnya gemuk
3. Warnanya kurang cerah
4. Sirip punggung biasa
5. kepalanya Agak runcing

TEKNIK PEMIJAHAN
1. Pilihlah induk yang berukuran relatif besar, bentuk tubuh yang mengembung serta mempunyai warna yang indah
2. Induk-induk yang telah dipilih dimasukkan dalam satu bak untuk beberapa pasang induk. Namun apabila menghendaki keturunan tertentu dapat pula dilakukan dengan cara memisahkan dalam bak tersendiri sepasangsepasang
3. Bak-bak pemijahan harus dikontrol setiap hari.
BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY (Image 1)BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY (Image 2)BUDIDAYA IKAN HIAS AIR TAWAR IKAN MOLLY (Image 3)

PERAWATAN BENIH
1. Anak-anak ikan yang baru lahir belum membutuhkan makanan, karena masih mengandung kuning telur (yolk egg). Setelah 4 ~ 5 hari anak ikan baru dapat diberi makanan berupa kutu air yang sudah disaring, atau kuning telur yang telah direbus dan dihancurkan.
2. Setelah mencapai ukuran medium (2 ~ 3 cm) dapat diberikan makanan cacing, kemudian setelah mencapai ukuran dewasa (5 ~ 7 cm) dapat diberi makanan cuk.
3. Disamping makanan alami dapat pula diberi makanan tambahan berupa cacing kering, agar-agar dll.
4. Pemberian makanan sebaiknya 2 kali sehari, hendaknya jangan berlebihan, karena dapat menyebabkan pembusukan yang dapat meerusak kualitas air.
5. Pergantian air. Air dalam bak atau aquarium jangan sampai kotor/keruh, karena dapat menyebabkan kematian anak ikan. Kotoran dapat dibersihkan setiap 2 ~ 3 hari sekali dengan cara disiphon, air yang terbuang pada waktu penyiphonan sebanyak 10 ~20% dapat diganti dengan air yang baru.

budidaya ikan silver dollar

Budidaya Ikan Hias Silver Dollar -Silver dolar ( metynnis hypsauchen ) datang dari sungai amazon, amerika selatan. karakternya condong herbivore. tubuhnya berwarna keperakan serta amat aktif bergerak. ikan ini amat digemari penggemar ikan hias hingga keinginannya tinggi. silver dolar juga dimaksud piranha imitator dikarenakan wujud tubuhnya layaknya piranha.
Ikan ini amat suka hidup di lingkungan perairan yang teduh serta tidak terlampau. terang. suhu optimalnya tengah, pada 25-28� c. keasaman air maksimal lebih kurang 6, 5-7, 0 dengan kekerasan lebih kurang 10� dh.
Untuk pemijahan dibutuhkan air bersih. tak hanya cacing serta jentik nyamuk, induknya dapat suka bila diberi pakan sayuran layaknya selada air. pakan sayuran ini lalu tampaknya bisa menolong menambah perbaikan mutu telur.
Pada jantan serta betina amat mudah dibedakan. jantannya lebih langsing serta ditandai dengan warna yang sedikit kemerahan pada sirip perut. pada betina, warna sirip perut lebih merah. disamping itu, wujud sirip jantan agak sisi tiga membulat, namun betina tumpul lurus.
pemijahannya berlangsung berpasangan di akuarium. telurnya diserakkan di basic hingga sesungguhnya tidak dibutuhkan substrat.
Ikan berpijah ditandai dengan induk yang lari saling kejar serta tampak repot. apabila telah mulai suka, perihal itu sebagai sinyal bahwa hampir atau telah selesai berpijah. waktu berpijah pada jam 8. 00-11. 00.
sesudah selesai berpijah, telurnya bisa di ambil untuk ditetaskan.
Pengambilan telur ini memanglah sukar dikarenakan perlu ketelatenan. karenanya, biasanya petani cuma memindahkan induknya saja, namun telurnya dilewatkan didalam wadah pemijahan sampai menetas.
Ketinggian air untuk penetasan cukup lebih kurang 15 cm. supaya sepanjang penetasan tak ada serangan jamur, ke didalam air bisa ditambahkan metil biru 0, 2 ppm.
telur yang diperlakukan dengan baik serta diberi aerasi umumnya dapat menetas sesudah 2-3 hari. larvanya dapat mulai berenang sesudah dua hari menetas. apabila larva telah mulai berenang, airnya bisa diganti separonya.
Penggantian air mesti dikerjakan tiap-tiap hari sampai airnya bebas dari kandungan metil biru. sesudah mulai berenang, larva bisa diberi pakan berbentuk infusoria atau artemia. sesudah berusia 3-4 hari, pakannya dilanjutkan dengan kutu air.
Pembesaran ikan ini diawali sejak benih berusia 2-3 minggu. aktivitas pembesaran bisa dikerjakan didalam akuarium, bak, ataupun kolam semen. tak hanya akuarium, aerasi tidak disarankan diberikan didalam bak serta kolam. tanaman air lalu amat dibutuhkan pada pembesaran ikan di kolam terbuka. manfaat tanaman air tersebut sebagai area ikan untuk berlindung.
Pakan ikan pada pembesaran ini berbentuk cacing sutera. pakan bisa ditambahkan selada air tiap-tiap 4 hari. sesaat penggantian air untuk wadah akuarium mesti seringkali di banding kolam dikarenakan akuarium lebih sempit. ukuran ikan siap jual dapat 2, 5-3, 0 cm. umumnya ukuran ikan tersebut telah dapat dicapai sesudah ikan dipelihara sepanjang tiga bln.. 
 

budidaya ikan singa lionfish


Lionfish adalah salah satu makhluk yang lebih eksotis yang pernah Anda lihat di akuarium rumah. Mereka adalah salah satu ikan yang paling berharga dalam perdagangan akuarium sehingga semakin marak budidaya ikan hias singa ( Lion Fish) di seluruh dunia.
Siripnya memperpanjang jauh melewati ekor mereka. Ikan Singa hanya mencapai panjang dewasa 5-6 inci dan dapat disimpan dalam akuarium sekecil 30 galon. Spesies lain dapat tumbuh lebih dari 15 inci dan akan membutuhkan tangki galon 75-100.
ikan singa, lionfish, budidaya ikan singa, ikan hias singa, jenis ikan singa
Lionfish adalah karnivora, bisa diberi makan produk makanan laut beku karnivora. Mereka juga akan mudah makan udang air garam. Ikan yang lebih besar harus diberi makan udang atau ikan pengumpan kecil. Budiadaya ikan hias Singa (Lion Fish) juga dapat untuk bisnis kuliner. Meskipun biasanya tidak dipasarkan untuk konsumsi, lionfish dianggap sebagai kelezatan kuliner di beberapa daerah di dunia.
Lionfish atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan nama ikan lepu ini memang terlihat menawan. Duri-duri ini mengandung racun yang bisa membunuh ikan-ikan besar atau belut yang mau memangsanya. Meskipun cukup kuat, racun lionfish nggak cukup untuk membunuh manusia. Kita hanya akan merasa pusing, sakit luar biasa, muntah-muntah dan kesulitan bernapas.
Ikan hias Singa (Lion Fish) ini bukanlah ikan yang hidup berkelompok melainkan ikan penyendiri. Tapi, ketika bertemu pasangannya, lionfish betina bakal melepaskan 2.000-15.000 telur untuk dibuahi si jantan. Setelah itu, si pasangan ini bakal bersembunyi supaya telur-telurnya ini bisa mengapung di lautan tanpa dimakan ikan lain.
Hanya butuh waktu dua hari untuk telurnya menetas menjadi seekor ikan lionfish yang punya umur panjang, yaitu sekitar 15-16 tahun.